Kali ini saya dan istri berkunjung ke propensi perbatasan di Negeri Gajah Putih-Thailand yaitu Ubon Ratchathani-Thailand, wilayah perbatasan antara Thailand dengan Laos. Perbatasan dua negara yang dibatasi oleh sungai Mekong, Sungai besar yang melintasi beberapa negara China, Laos, Thailand.
Perjalanan saya ke Ubon Ratchathani-Thailand mengunakan pesawat dari Bangkok selama 1 jam. Untuk berkunjung ke Ubon Ratchathani dapat menggunakan jalan darat menggunakan kereta dengan waktu tempuh perkiraan 8 jam. Pesawat untuk mencapai Ubon Ratchathani ini tidak ada setiap jam. Bandaranya pun kecil yang biasa dipakai untuk militer.
Propensi Ubon Ratchathani tidak ramai. Saya belum pernah mendengar nama wilayah ini dan tidak tau ada apa saja yang menarik untuk dilihat disana. Ketika di lobby hotel saya bertanya kepada receptionist tentang tempat wisata yang menarik di Ubon dan saya di tunjukan tempat wisata prasejarah di Taman Nasional Pha Taem. Menurut mereka tempat ini menarik karena terdapat lukisan prasejarah di dinding tebing dan Batu jamur dengan pemandangan yang indah. Tertarik saya dengan ceritanya lalu saya niatkan untuk Taman Nasional Pha Taem.
Untuk menuju ke Taman Nasional Pha Taem saya menyewa taksi seharian dengan harga 2500 bath dan bensin/gas di tanggung penyewa. Alhamdulillah supir taksinya baik bisa basa inggris juga… hahaaa..haa sampe sekarang jadi temen di FB. Memang untuk ketempat ini belum ada transportasi umum jadi harus sewa kendaraan.
Akses menuju Taman Nasional Pha Taem dari hotel saya menginap kira-kira 2 jam atau kira kira 95 km, kondisinya jalannya bagus banget brooo… pemandangan sepanjang jalan banyak kuil dan pemandangannya sepanjang jalan mirip seperti di Indonesia.
Lokasi Batu jamur yang bernama Sao Chaliang dengan lokasi lukisan prasejarah yang bernama Lan Hin Taek adalah satu lokasi yang berurutan. Pertama pengunjung masuk dari lokasi lukisan prasejarah yang bernama Lan Hin Taek . Lokasi pintu masuk berada di tempat tinggi, pengunjung dapat melihat kebawah lembah dan sekeliling dataran luas yang dilintasi sungai Mekong. Tempat ini menjadi daya tarik pengunjung untuk berfoto namun saran saya harus berhati-hati karena tidak ada pembatas di ujung tepi dengan jurang sedalam 160 meteran.
Lukisan di tebing sendiri berada di bawah lembah tersebut dan saya harus berjalan sejauh 1.5 km untuk melihat lukisan tersebut dengan jalan berbatu. Lukisan tersebut menggambarkan kehidupan jaman prasejarah dengan lukisan hewan hewannya dan ada beberapa lukisan telapak tangan. Untuk menghindari kerusakan dan tangan jahil lokasi lukisan ini diberi pagar sehingga pengunjung tidak dapat memegangnya.
Di sepanjang lintasan ditumbuhi pohon-pohon sehingga udara tidak panas dan ada beberapa lokasi yang basah karena mata air yang keluar dari sisi tebing. Taman Nasional Pha Taem ini juga asik untuk melihat matahari terbit karena lokasinya berada di dataran tinggi dan pandangan luas.
Lokasi wisata yang kedua yaitu Sao Chaliang, disini saya melihat batu bertumpuk mirip dengan jamur. Lokasi ini dinamakan Taman batu jamur Sao Chaliang.
Saya sarankan jika ke tempat ini menggunakan sepatu yaa untuk melindungi kaki jika tersandung karena tempat ini berbatu. Saya di temani oleh taksi driver berkeliling hingga 1 jam dari gerbang hingga kembali ke parkiran.
Dimanapun kita berwisata, berprilaku sopan dan santun harus selalu yaa.. untuk menjaga keselamatan kita juga. Patuhi peraturan yang berlaku ditempat wisata akan membuat wisata menjadi aman dan nyaman.
Pengambilan (Copy paste) tulisan dan foto yang ada di dalam artikel ini tanpa ijin atau tanpa menjelaskan sumber (backlink) adalah hal yang tidak terpuji.
Penulis
Ade Haris S (lalerijo.com)
“Semua tempat berkesan”
Pingback: Pesona Taman Nasional Baluran di Jawa Timur - lalerijo