Bulan ini saya ingin berbagi pengalaman wisata di Jepang tepatnya di Kobe. Saya mengunjungi salah satu tempat wisata yang terkenal di Kobe yaitu Museum Maritim, Kawasaki dan Masjid di Kobe, Jepang. Tempat wisata di pusat distrik Kobe-Hyogo. Kota Pelabuhan yang menjadi salah satu landmark di Jepang.
Sebelum menuju Museum Maritim, Kawasaki dan Masjid di Kobe, Jepang. Saya dan teman-teman saya mengunjungi salah satu masjid di Kobe. Masjid yang tidak terlalu besar namun sangat terkenal disini. Kami dipandu oleh rekan kerja kami yang ada di kantor pusat.
Saat kami tiba di masjid tersebut ada beberapa pengunjung lokal yang sepertinya mahasiswi Jepang yang sedang melihat-lihat masjid tersebut. Museum Maritim, Kawasaki dan Masjid di Kobe, Jepang adalah daerah pertama setibanya kami di Jepang. Saya dan teman-teman masuk ke dalam masjid dan di sambut oleh seorang imam masjid.
Ini pengalaman saya shalat di tempat terkenal di negara non muslim, sebelumnya saya pernah berkunjung ke masjid dan shalat di Korea Selatan dan kini di Jepang. Untuk referensi teman-teman jika ke tempat ini tidak perlu khawatir makanan halal karena di sekitar masjid banyak penjual makanan halal, penjualnya pun dari orang Indonesia dan orang Pakistan.
Setelah shalat dan makan kami melanjutkan ke museum Maritim, Kawasaki dengan berjalan kaki. Lumayan jauh namun oke lah sambil lihat-lihat gedung tinggi dan pasar jajanan. Kami menikmati perjalanan kaki. Seperti di televisi, orang menyeberang jalan bergerombol banyak. Di Jepang memang masyarakatnya banyak menggunakan transportasi umum seperti kereta dan bus. Rambu penyeberang pun sangatlah penting dan tidak ada orang yang menyeberang jalan sebarangan.
Wisata kami menuju Museum Maritim, Kawasaki dan Masjid di Kobe, Jepang berlanjut. Di Kobe terdapat Menara, menara berwarna merah menjadi icon di kota ini. Nah jadi wajib foto dengan berlatar belakang menara itu yaa…Tinggi menara Kobe setinggi 108 meter, Menara ini selesai dibangun tahun1963.
Tarif masuk museum Maritim, Kawasaki tergantung usia dan bisa juga rombongan dengan jumlah minimal 15 orang. Museum ini buka jam 09.00 dan tutup jam 20.30 waktu setempat. Saya membayar 500 Yen. Masuk kedalam museum terdapat replika kapal layar besar. Museum Maritim ini menceritakan perkembangan perkapalan di Jepang. Terdapat banyak replika dari berbagai jenis kapal, mulai dari kapal persiar dan juga kapal barang.
Mengunjungi Museum Maritim, Kawasaki dan Masjid di Kobe, Jepang adalah pengalaman wisata pertama saya di Jepang. Di dalam museum ini tidak hanya replika kapal namun juga terdapat simulator kapal. Tempat ini menyediakan komputer interaktif yang dapat digunakan oleh pengunjung khususnya anak-anak.
Setelah melihat itu, kami melanjutkan ke dalam museum Kawasaki yang letaknya dalam satu gedung. Di museum Kawasaki ini, kami melihat perkembangan teknologi yang dibuat oleh Kawasaki. Pada awalnya perusahaan Kawasaki pada tahun 1863 bergerak dibidang transportasi perkapalan.
Seiring dengan perkebangannya Kawasaki membuat mesin pesawat dan pada tahun 1953, Kawasaki mendapat sertifikat dari Kementerian Transportasi. Kawasaki memproduksi manufacture darat, laut dan udara. Teknologi yang terus berkembang hingga pembuatan mesin Excavator untuk membuat terowongan dari Inggris hingga Perancis sejauh 20 km pada tahun 1988, pembuatan kereta cepat, turbin pesawat dan sepeda motor.
Mengunjungi Museum Maritim, Kawasaki dan Masjid di Kobe, Jepang menambah pengalaman wisata saya terutama produk dari Kawasaki. Di Indonesia Kawasaki terkenal produsen sepeda motor sejak tahun 1994. Di Jepang sendiri Kawasaki telah membuat sepeda motor pertama tahun 1961 selanjutnya kerata listrik tahun 1962 dan Helicopter.
Nah… untuk temen-temen yang ingin berwisata atau yang sedang ada di Kobe, coba lah kesini. Sebagai wisatawan yang baik harus jaga kebersihan lingkungan.. stop buang sampah sembarangan dan ikuti tata tertib yaa.
Pengambilan (Copy paste) tulisan dan foto yang ada di dalam artikel ini tanpa ijin atau tanpa menjelaskan sumber (backlink) adalah hal yang tidak terpuji.
Penulis
Ade H S (lalerijo.com)
“Semua tempat berkesan”