Kemegahan masjid Istiqlal dapat dirasakan hingga kini. Lokasi masjid Istiqlal berada berseberangan dengan Gereja Katredal hal ini melambangkan sebagai semangat kerukunan beragama dan kebersamaan. Bangunan masjid Istiqlal ini di arsiteki oleh Fredrerich Silaban melalui sayembara. Kemegahan masjid istiqlal dapat menampung 200.000 jemaah.
Masjid Istiqlal bukan saja sebagai tempat penyebaran syiar Islam tapi masjid ini juga menjadi tempat tujuan wisata religi, budaya, pusat pendidikan. Kemegahan masjid Istiqlal menjadi masjid Nasional Negara Republik Indonesia.
Kemegahan masjid Istiqlal dapat dilihat lagi ketika saya masuk kedalam masjid, yaitu lantai di masjid ini adalah marmer dan 12 tiang-tiang besar didalamnya dilapisi oleh logam antikarat. terdapat 5 lantai di dalam masjid ini yang melambang Rukun Islam dan juga melambangkan Pancasila, sedangkan 12 tiang besar di dalam masjid melambangkan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awwal. Atap masjid ini dihiasi kaligrafi dengan warna emas.
Akses untuk pengunjung yang menggunakan angkutan umum dapat menggunakan Transjakarta dan di Halte masjid Istiqlal setelah halte stasiun kereta Gambir. Untuk masuk kedalam masjid pengunjung harus melepas sepatu dan sandal dan tidak diperkenankan memakai celana pendek. Saya masuk melalui pintu Al-Fattah. Tidak perlu khawatir sepatu dan sandal pengunjung dapat di titipkan di penitipan dan tidak dipungut biaya atau gratis. Setelah menitipkan sepatu saya melanjutkan mengambil air wudhu untuk melakukan shalat. Didalam masjid tersedia Al-quran dan hadits untuk dibaca oleh pengunjung. Pengunjung akan di ingatkan oleh petugas jaga di pintu masuk untuk tetap tertib dan menjaga barang bawaannya selama di dalam masjid karena untuk menghidari hal yang tidak diharapkan.
Wisatawan yang datang untuk melihat kemegahan masjid Istiqlal ini datang dari penjuru tanah air dan manca negara. Masuk kedalam masjid ini pengunjung tidak di kenakan biaya apapun. Area parkir luas dan tersedia untuk sepeda motor, mobil pribadi dan bus. Terkadang tempat parkir akan sangat penuh di waktu-waktu tertentu seperti hari raya dan hari Jum’at. Pada hari biasa banyak di kunjungi pelajar, majelis, musafir, wisatwan yang datang ke tempat ini.
Kemegahan masjid Istiqlal ini juga menarik para wisatawan asing yang non muslim untuk datang dan melihat tempat wisata religi ini. Selain itu beberapa para pemimpin negara lain dan orang terkenal, tamu negara datang untuk melihat kemegahan masjid Istiqlal ini. Saat saya datang pun saya bertemu wisatawan dari Jepang.
Saat saya berada didalam masjid ini, saya merasa tenang dan nyaman, saya terpesona dengan kemegahan masjid Istiqlal ini dan saya pun mengambil beberapa foto untuk saya bagikan ke teman-teman pembaca sebagai referensi tujuan wisata di Jakarta. Selama ini saya hanya bisa menyaksikan keadaan didalam masjid Istiqlal ini di televisi saja dan kali ini saya datang dan melihat langsung keadaan sebenarnya.
Yuk… datang ke masjid Istiqlal untuk ibadah dan wisata. Bagi yang non muslim please welcome too. Bagi yang muslimah (cewe) jika ingin shalat di tempat ini juga harus membawa mukena sendirinya.
Pengambilan (Copy paste) tulisan dan foto yang ada di dalam artikel ini tanpa ijin atau tanpa menjelaskan sumber (backlink) adalah hal yang tidak terpuji.
Penulis
Ade Haris S (lalerijo.com)
“semua tempat berkesan”
Note :
Data diambil dari Wikipedia
Wah, ini masjid memang betul-betul unik & menarik apalagi masjid ini berjarak sekitar lebih kurang 5,6 km dari tempat tinggal saya. Terkadang kalo pulang kerja pas lagi kebetulan naik motor tiap pulang kerja sering luangin waktu untuk ibadah di masjid ini apalagi biaya parkir gedung (kalo lagi sepi) sering diminta seikhlasnya sama petugas parkir masjidnya. Pokoknya masjid ini kerenlah, ga kalah dari masjid-masjid di wilayah yang lain. Bagi muslim atau muslimah wajib banget berkunjung kesini…
mampir dan shalat disana
Tapi untuk kuliner yang ada di depan masjid ini sangat ga recommend banget, min. Jumat kemarin kebetulan pas saya pulang kerja mampir kesini shalat Isya’ & abis itu sempet makan mie ayam bakso, namun rasanya enggak banget, min…