lalerijo

Gunung Lembu berada di Kampung Panunggal Desa Panyindangan Kecamatan Sukatani, Purwakarta. Gunung Lembu mempunyai ketinggian kurang dari 1000 Mpdl. Gunung Lembu memang tidak terlalu tinggi tapi gunung ini memberikan sensasi dan pesona yang berbeda.

Gunung Lembu mempunyai trak pendakian yang cukup curam dengan banyak hamparan batuan besar. Untuk mendaki Gunung Lembu tidak boleh dianggap ringan meski tidak terlalu tinggi.

Untuk mencapai Gunung Lembu ini saya mengunakan kendaraan pribadi dari arah Jakarta dengan jalur Tol dan keluar Jatiluhur dan dari gerbang tol belok kanan ke arah waduk Jatiluhur. Jangan ragu untuk bertanya karena belum tersedia/ minim informasi untuk ketempat ini. Akses jalan sudah bagus hingga parkiran mobil. Area parkir kendaraan Mobil berada di lapangan dan area parkir motor berada di dalam gerbang.

Sebelum mendaki gunung ini pengunjung harus mengisi buku tamu dan membayar retribusi kebersihan. Di tempat pendaftaran ada warung nasi yang buka  24 jam, jadi bagi yang ingin beristirahat dahulu sebelum mendaki bisa disini. Saat itu saya dan rekan-rekan berniat untuk  menikmati matahari terbit ditempat ini, saya dan rekan-rekan sudah berada di tempat pendaftaran sejak tengah malam. Kami berencana mendaki jam 3 pagi dan kami tidur di aula yang disediakan oleh warga.

Trak Gunung Lembu tidak boleh dianggap ringan karena mulai gerbang selamat datang sampai ujung pengunjung sudah dihadapi tanjakan. Di gunung ini ada dua trak pendakian, pengunjung dapat meminta route trak saat di pendaftaran. Bedanya dengan gunung lain, di gunung lembu sudah ada beberapa warung makanan yang buka di tengah perjalanan dan di atas namun tidak semuanya buka 24 jam. Jadi kalo jalan siang sudah ada warung yang buka dan tidak perlu bawa makan yang banyak. Rambu petunjuk untuk memilih jalur trak ada di peristirahatan pertama. ada trak yang tidak terlalu menanjak dan ada menanjak curam kurang lebih 45 derajat. Kami memulai pendakian Jam 4.00 pagi dengan tujuan untuk melihat matahari terbit. Di Gunung Lembu ini kita dapat melihat matahari terbit dan waduk Jatiluhur.

Perjalanan pagi hari kami pilih untuk lebih nyaman dari sinar matahari dan tidak terlalu melihat track yang curam, Di pertengahan jalan kita dapat melihat lampu kraba ikan di waduk Jatiluhur.

Setiba di ujung Gunung Lembu kami menunggu matahari terbit dengan menyeduh kopi dan mengeluarkan perbekalan. Puncak Gunung Lembu berupa batu besar yang berada diujung jurang. Kami menikmati pemandangan bukit dan waduk Jatiluhur dari atas dan mengambil foto bersama. Perlu di ingat ujung Gunung Lembu ini tidak ada pembatas dan langsung jurang yang tinggi jadi perlu hati-hati.

Saat yang ditunggu mulai menampak sinarnya matahari terbit mulai dan merubah suasana dari gelap menjadi terang. Kami tidak mau menyia-nyiakan tujuan kami kesini untuk melihat matahari terbit di Gunung Lembu.

sambil menengguk kopi dan memakan cemilan kami duduk menghadap matahari terbit.. puas rasanya melihat matahari terbit ini dengan hamparan waduk Jatiluhur.  Sinar orange yang keluar memberikan pencahayaan yang indah. Banyak pengunjung seperti kami yang ingin melihat matahari terbit di Gunung Lembu saat itu diantara mereka ada yang mendirikan tenda.

Puas melihat matahari terbit di Gunung Lembu, kami memasak masakan ringan di antara bebatuan tak jauh dari puncak untuk mengisi perut dan menambah tenaga untuk kembali ke Jakarta. Saat kami memasak dan hari masih pagi kisaran jam 07.00 ternyata banyak kera yang keluar dan mulai aktif dan ada satu lutung besar berwarna hitam tak jauh dari tempat kami beristirahat. Selasai menyantap masakan kami bergegas meninggal tempat dan kembali turun.

Catatan untuk teman-teman yang ingin ke Gunung Lembu ; Bawa sampah sisa makanan dan tidak mencoret-coret batu dengan tulisan yang tidak penting. Yuk kita datang dan nikamati pemandangan di sana dan tetap jaga kebersihan yaa.

Kita datang terkesan pulang berkesan.

Pengambilan (Copy paste) tulisan dan foto yang ada di dalam artikel ini tanpa ijin atau tanpa menjelaskan sumber (backlink) adalah hal yang tidak terpuji.

Penulis
Ade Haris S (lalerijo.com)
“Semua tempat berkesan”